Jumat, 24 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN DALAM RAT TUTUP BUKU TAHUN 2009 DI PT CITRA LESTARI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Koperasi Karyawan
Koperasi karyawan (Kopkar) di Indonesia mulai dikenal sejak diberlakukannya UU No. 12 Tahun 1967, dimana penjelasan pasal 17 tentang jenis Koperasi, dimungkinkan tumbuhnya Koperasi-koperasi fungsional yang pada perjalanannya melahirkan Koperasi Angkatan Bersenjata (kini TNI), Koperasi PNS, Koperasi Kerja Indonesia (Koperindo), Koperasi Buruh Indonesia (Kobin) dan lain-lain. Kemudian pada Januari 1986 lahirlah Induk Koperasi Pekerja Indonesia (Inkoperindo) yang selanjutnya berubah menjadi Inkopar dan sejak itu pulalah nama Koperasi karyawan (kopkar) bermunculan dan dikenal sangat luas di seluruh Indonesia. Kopkar lahir dengan terminology Koperasi fungsional yang hidup dilingkungan perusahaan. Keberadannya merupakan manifestasi
dari upaya penciptaan nilai tambah ekonomi di kalangan karyawan dan sekaligus sebagai implementasi dari esensi Koperasi sebagai alat pemerataan pendapatan. Kendati keberadaannya sedikit atau banyak sangat tergantung kepada komitmen perusahaan, namun kopkar tumbuh tidaklah atas dasar sumbangan perusahaan.
Kopkar haruslah berkembang atas dasar professional dan kemandirian yang sejati. Ketergantungan kopkar kepada perusahaan haruslah dimaknai sebagai subjek dan mitra usaha yang potensial bagi kopkar dan mendatangkan goodwill bagi perusahaan.
Keberadaan kopkar secara umum tanpa disadari telah menciptakan jaring pengaman social bagi anggotanya yang keseluruhan merupakan karyawan perusahaan. Kopkar telah menjadi solusi utama bagi anggotanya untuk mengatasi berbagai kesulitan ekonomi dan keuangan yang dialami. Kenyataan ini ditandai dengan adanya pengajuan pinjaman saat anggota mengalami musibah, penanggulangan biaya pengobatan dan perawatan keluarga, kebutuhan dana pendidikan yang mendadak dan lain-lain.
Atas dasar pertimbangan tersebut, kemitra usahaan yang dibangun antara kopkar dan perusahaan selayaknya tidak dipandang dari aspek bisnis semata, karena dengan kemudahan dan solusi yang telah didapatkan dari kopkar akan membuat anggota merasa lebih nyaman sehingga konsentrasi, kreativitas, kualitas dan produktivitas yang diberikan kepada perusahaan terpelihara dan akan menjadi lebih baik.Dengan demikian, untuk melestarikan kemitraan yang mutualisme antara kopkar dan  perusahaan telah menjadi kepentingan yang sangat bernilai dan sangat bermanfaat bagi kedua pihak.

1.2  Perkembangan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari
      Pada tahun 2007 Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah berhasil
      menjadi Koperasi yang berbadan hukum serta telah melalui
      audit-audit dari suatu lembaga yang independen.
      Hingga akhir tahun 2009 Kopkar telah mengalami pertumbuhan
      rata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan 1.550.964.980 di
      tahun 2008 telah mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2009.
      Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari keseriusan seluruh anggota
      Kopkar untuk berusaha maksimal demi kemajuan bersama. Selain itu
      kemitraan yang telah terjalin baik dengan perusahaan turut
      memberikan andil terhadap pertumbuhan tersebut. Apapun yang
      telah dicapai sampai dengan periode tahun 2009 ini tentulah bukan
      akhir dari perjalanan panjang Kopkar tetapi merupakan awal dan
      modal yang paling berharga untuk terus berkembang dan tumbuh
      serta siap menghadapi berbagai tantangan dimasa yang akan datang.
 
 1.3  Tujuan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Mengoptimalkan perangkat organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam segala kegiatan koperasi, sebagaimana yang ditegaskan dalam UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, merupakan unsur-unsur yang penting dalam wadah koperasi. Perangkat organisasi koperasi tersebut terdiri Mengoptimalkan perangkat organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam segala kegiatan koperasi, sebagaimana yang ditegaskan dalam UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, merupakan unsur-unsur yang penting dalam wadah koperasi. Perangkat organisasi koperasi tersebut terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus dan Dewan Pengawas. Dan yang mempunyai kekuasaan tertinggi adalah Rapat Anggota, yang dilaksanakan setahun sekali dengan materi Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas. Hal ini bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi kepada para anggota koperasi tentang keadaan dan perkembangan organisasi, usaha dan keuangan koperasi dalam suatu periode tertentu.
2. Memberikan informasi kepada para anggota koperasi sejauh mana Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dalam suatu periode tertentu.
3.  Sebagai pertanggungjawaban pengurus atas tugas yang telah dijalankan.


BAB II
LAPORAN PENGURUS TAHUN BUKU 2009

II.1 Perkembangan Organisasi dan Keanggotaan 
a. Struktur Organisasi
           Sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara umum, struktur
           organisasi Koperasi Karyawan PT Citra Lestari menempatkan
           Rapat Anggota sebagai kekuasaan tertinggi.
           Untuk melakukan pengawasan dan menentukan kebijakan 
           yang ada di koperasi terdapat Badan Pengawas, Pengurus dan
           didukung oleh Dewan Penasihat Koperasi.
           Sedangkan untuk menjalankan operasional dan administrasi 
           dilaksanakan oleh Manager Koperasi dan bawahannya.
b. Susunan Kepengurusan
           Susunan Kepengurusan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari
           adalah sbb :
           - Keputusan tertinggi ada pada Rapat Anggota Tahunan 
           - Penasehat : Wahid Hidayat
           - Pengawas/Pemeriksa : Andika Putra
           - Ketua : Fausan Abidilah
           - Sekretaris : Salsabila
           - Bendahara : Aqila Abidah
           - Pengelola Toko : Puspita Ningrum
       e. Keanggotaan
           Sampai dengan bulan Desember 2009 jumlah anggota Karyawan
           PT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
          Jumlah anggota bulan Januari 2009 ; 285 orang
          Jumlah angota baru yang masuk ; 3 orang
          Jumlah anggota keluar ; 5 orang
          Jumlah anggota pada bulan Desember 2009 : 283 orang

II.2  Bidang Usaha
      1. Usaha Toko dan Suplai ke Perusahaan
          Omset penjualan dari usaha toko dan usaha suplai ke perusahaan
          selama periode tahun 2009 secara total mengalami kenaikan
          Rp. 10.466.500,- atau sebesar 16% dibandingkan dengan periode
          tahun 2008. Kenaikan yang signifikan terjadi pada usaha toko
         (penjualan barang sembako, elektronik dll). yang secara
         keseluruhan mengalami peningkatan omset sebesar 5.200.400,-
         atau naik 25%.
         Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja Koperasi Karyawan
         mampu melayani dan memenuhi kebutuhan anggota yang pada
         dasarnya diharapkan oleh semua anggota.
         Sedangkan untuk kategori usaha pengadaan kebutuhan
         perusahaan secara total meningkat sebesar 50.554.000 atau
         16%. Selain disebabkan oleh pengaruh kenaikan harga selama
         tahun 2009 antara 6-7%, kenaikan ini juga mengikuti kenaikan
         volume permintaan dari perusahaan.
    2.   Usaha Simpan Pinjam
         Jumlah pencairan pinjaman kepada anggota tahun 2009
         meningkat sebesar Rp. 12.672.982,- atau 14% dibandingkan
         tahun 2008. Kondisi ini merupakan efek dari peningkatan
         jumlah simpanan anggota tahun 2008 yang meningkat sebesar
         9.036.021,- atau 18%. Peningkatan jumlah simpanan ini
         memberikan kesempatan kepada anggota untuk memaksimalkan
         pinjaman sampai batasan kebijakan yang berlaku.
         Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam anggota
         tahun 2009 dan 2008 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
 
No.
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
1.
Pinjaman uang anggota
103.194.282
90.521.300
12.673.000
14
2.
Simpanan uang anggota
59.236.141
50.200.120
9.036.000
18


II.3  Laporan Neraca
Posisi Neraca pada tgl. 31 Desember 2009 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah harta pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Rp.1.052.292.000,- dan Rp.991.466.602,- naik sebesar Rp.60.852.402 atau 6%. Kenaikan ini adalah indikasi bahwa sumber daya berupa modal dan pencadangan modal sampai dengan akhir 2008 telah dimanfaatkan secara maksimal.
Daftar Perbandingan Laporan Neraca Tahun 2009 dan 2008
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
HARTA
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Tetap
Simpanan Pokok

393.267.114
431.421.275
116.376.706
109.126.905
   2.100.000

456.183.354
265.652.487
108.595.388
158.935.373
   2.100.000

 (62.916.240)
165.768.790
    7.781.318
 (49.808.466)
-

(13)
62
7
(31)
-
Jumlah Harta
1.052.292.000
991.466.602
60.825.402
6
KEWAJIBAN, MODAL DAN SHU
Hutang Usaha
Simpanan
Sumbangan
Cadangan Modal
SHU


126.132.012
325.441.050
   8.292.000
144.440.025
447.986.913


203.855.298
284.727.720
    8.292.000
105.456.900
389.134.684


(77.723.286)
40.713.332
-
38.983.127
58.852.229


(38)
14
-
36
15
Jumlah Kewajiban, modal dan SHU
1.052.292.000
991.466.602
60.825.402
6

II.4 Laporan Rugi/Laba
        Omzet penjualan selama tahun buku 2009 dan 2008 adalah Rp. 619.270.318,- dan Rp. 524.805.355 atau naik 18%. Namun kenaikan tersebut tidak diikuti oleh kenaikan marjin laba penjualan yang turun 0.3%. Penurunan ini selain dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok penjualan dalam kisaran 6% - 7%, kondisi ini juga disebabkan suatu kebijakan Koperasi Karyawan dimana kenaikan harga pokok tidak serta merta diikuti oleh kenaikan harga jual yang proporsional. Kebijakan ini bertujuan agar anggota tidak terbebani oleh harga beli yang mahal.
          Daftar Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun 2009 dan 2008
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
Penjualan
HPP
Laba Penj.
Jasa Pinj Uang
Laba Usaha(ktr)
Biaya Usaha
Laba Usaha(Bersh)
Biaya lain2-bersih
SHU
619.270.318
286.435.682
332.834.636
187.875.850
520.710.486
  49.718.457
470.992.029
  56.051.399
527.043.428
524.805.355
238.696.402
286.108.953
183.302.268
469.411.221
  33.728.594
435.682.627
  22.122.884
457.805.511
95.464.970
47.739.280
47.725.690
  4.573.582
 52.299.275
 15.989.863
 36.309.412
 33.928.515
 70.237.927
18
20
16
2
11
44
8
153
15
 
II.5  Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa Hasil Usaha yang telah dicapai selama tahun 2009
sebesar Rp. 527.043.428,- telah dibukukan sesuai
dengan alokasi masing-masing perkiraan yaitu :
pencadangan modal 15% dan SHU anggota 85%.
       Perbandingan dan peningkatan pencapaian SHU tahun 2009
       dengan tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No.
Keterangan
SHU
THN 2009
SHU
THN 2008
Naik/Turun
Rp.
%
1.
Pendapatan bersih
527.043.428
457.805.511
69.237.917
15
2.
Alokasi cadangan modal 10%
52.704.342
45.780.551
6.923.791
15
3.
Alokasi SHU anggota 85%
447.986.913
389.134.684
58.852.229
15
 
Laporan Keuangan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah dilakukan pemeriksaan/audit baik oleh Badan Pemeriksa internal maupun audit eksternal dari lembaga independen.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2009 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perngujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan dengan pendekatan apakah ada ketidaksesuaian, kesalahan dan/atau penyimpangan atas laporan keuangan.